Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan dengan pembatasan pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Robert Pakpahan ditunjuk sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PT Danareksa (Persero) berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor SK – 324/MBU/10/2020. Saat ini, beliau juga merupakan Wakil Ketua Komite Pengawas Perpajakan, Kementerian Keuangan RI periode 2019-2022. Pada tahun 2017-2019 beliau dipercaya mengemban amanah sebagai Direktur Jenderal Pajak. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan yang kemudian berganti nama jadi Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan pada tahun 2013-2017. Pada tahun 2011-2013, beliau ditunjuk sebagai Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara. Beliau juga sempat menjabat Direktur Transformasi Proses Bisnis pada tahun 2006-2011 kemudian menjabat sebagai Direktur Potensi dan Sistem Perpajakan hingga tahun 2005-2006, dan menjabat Tenaga Pengkaji Bidang Ekstensifikasi dan Intensifikasi Pajak pada tahun 2003-2005.
Lahir di Tanjung Balai pada 20 Oktober 1959. Menempuh pendidikan Diploma IV di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada 1987. Kemudian beliau melanjutkan studi S2 di University of North Carolina at Chapel Hill, USA dengan gelar Master of Business Administration (MBA) dan meraih gelar Doktor dari University of North Carolina at Chapel Hill, USA pada tahun 1998.
Ditunjuk sebagai Komisaris PT Danareksa (Persero) berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor SK – 324/MBU/10/2020, Dr. Barita Simanjuntak, SH., MH., CfrA. adalah Ketua Komisi Kejaksaan RI merangkap Anggota pada periode 2019-2023.
Sebelumnya, Dr. Barita Simanjuntak, SH., MH., CfrA. pernah menjabat sebagai Anggota Komisi Kejaksaan RI Periode 2015-2019. Di tahun 2018, beliau juga merupakan Anggota Tim Reformasi Hukum Nasional 2018.
Dr. Barita Simanjuntak, SH., MH., CfrA. lahir di Tapanuli Utara. Pendidikan terakhir Dr. Barita LH Simanjuntak, SH., MH., CfrA. adalah Doktor Ilmu Hukum (2008).
Sonny Loho ditunjuk sebagai Komisaris PT Danareksa (Persero) berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor SK – 324/MBU/10/2020. Saat ini, beliau juga merupakan anggota Komite Tabungan Perumahan Rakyat dan menjabat sebagai Komisaris PT Indonesia Infrastructure Finance.
Sebelumnya, beliau adalah anggota Komisaris Independen dari PT Jasa Marga (Persero), Tbk. Beliau juga pernah menjabat sebagai komisaris di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Beliau merupakan akuntan dan melanjutkan profesi tersebut sebagai anggota dari Komite Standar Konsultatif Akuntansi Pemerintahan dan Komite Pengarah Sektor Publik Lembaga Chartered Accountants Indonesia.
Sonny Loho memiliki beragam pengalaman di Kementerian Keuangan, diantaranya Direktur Jenderal Pengelolaan Aset Negara, Inspektur Jenderal, Direktur Akuntansi dan Keuangan di Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Auditor Internal Pemerintah Indonesia sejak 2013 – 2015.
Beliau mendapatkan gelar Master dari Finance dengan Jurusan Manajemen Publik dari Carnegie Mellon University, Amerika Serikat dan gelar Sarjana Akuntansi dari State College of Accountancy.
Mirza adityaswara ditunjuk sebagai Komisaris PT Danareksa (Persero) berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor SK – 324/MBU/10/2020,
Mirza adityaswara mengawali karir sebagai Dealer di Bank Sumitomo Niaga pada tahun 1989. Sejak tahun 2002 hingga Oktober 2005, Mirza adityaswara menjabat sebagai Director, Head of Securities Trading & Research, Bahana Securities, kemudian pada November di tahun yang sama diminta menjadi Director, Head of Equity Research & Bank Analysis di Credit Suisse Securities Indonesia. Selama kurun waktu 2008–2010, Mirza adityaswara menjabat sebagai Managing Director, Head of Capital Market, Mandiri Sekuritas, sekaligus sebagai Kepala Ekonom Bank Mandiri Group.
Sebelum diangkat sebagai Komisaris Indpenden PT Danareksa (Persero), Mirza yang juga menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia dan Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indoenesia merupakan anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan sejak april 2012 ditugaskan sebagai Kepala Eksekutif LPS sekaligus Dewan Komisioner. Selanjutnya, sesuai dengan Keputusan Presiden RI No.113/P tahun 2013 tanggal 30 September 2013, Mirza adityaswara diambil sumpahnya sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada tanggal 3 Oktober 2013 untuk masa jabatan 2013-2014.
Jabatan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tersebut diperpanjang berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 62/P tahun 2014 untuk periode 2014-2019. Kemudian, di tahun 2015, melalui Surat Keputusan Presiden Nomor 61/P tahun 2015 tanggal 23 Juli 2015, Mirza Adityaswara diberikan amanah sebagai anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Ex-Officio dari Bank Indonesia.
Mirza lahir di Surabaya pada 1965. Gelar Sarjana Ekonomi diraih dari Universitas Indonesia dan memperoleh gelar Master of Applied Finance dari Macquarie University, Sydney, Australia.
Menjabat sebagai Direktur Utama sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK – 323/MBU/10/2020 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi PT Danareksa (Persero) tertanggal 9 Oktober 2020.
Ari berpengalaman sebagai eksekutif senior di bidang manajemen, corporate finance, dan pengembangan strategis selama lebih dari 23 tahun. Dalam karir profesionalnya, Ari telah menjadi direksi berbagai perusahaan selama 14 tahun di berbagai sektor usaha, seperti kelistrikan, lembaga keuangan serta transportasi. Selain berpengalaman di berbagai sektor, Ari juga memiliki pengalaman bekerja sebagai investment banker dan konsultan manajemen sebelum menjadi eksekutif di perusahaan sektor riil serta memiliki pengalaman bekerja di korporasi multinasional, swasta nasional, dan anak perusahaan BUMN.
Sebelum bergabung dengan PT Danareksa (Persero), Ari dipercaya sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (Agustus 2020 – Oktober 2020), Managing Director & Country Head Vena Energy (September 2019-Agustus 2020) Chief Financial Officer PT Paiton Energy (November 2018-Agustus 2019), Direktur Utama PT Indonesia Infrastructure Finance (Maret 2016-Oktober 2018), Direktur Keuangan PT Indonesia Infrastructure Finance (September 2013-Februari 2016), Chief Financial Officer PT Blue Bird (2012-2013), Wakil Direktur Utama PT Cardig Group (2009-2012), Direktur Keuangan PT Pangansari Utama (2005-2009), Executive Vice President Finance and Strategy PT Cardig International (2001-2005), Associate Credit Suisse First Boston (2000-2001), Senior Consultant Andersen Consulting (sekarang Accenture) (1997-1998), Consultant Andersen Consulting (sekarang Accenture) (1996-1997), Analyst Andersen Consulting (sekarang Accenture) (1995-1996), dan Management Associate Citibank (1994-1995).
Ari menyelesaikan pendidikan jenjang magister dari London Business School (1998-2000) dengan gelar Master of Business Administration dan jenjang sarjana bidang teknik kimia dari Institut Teknologi Bandung (1988-1994). Dalam perjalanan karirnya, Ari pernah mengikuti pelatihan Risk Management in Banking, INSEAD, Fontainebleau, Perancis (2016) dan Emerging Leaders Executive Leadership Program John F Kennedy School of Government Harvard University, Cambridge, Amerika Serikat (2014).
Chris Soemijantoro menjabat sebagai Direktur Investasi sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-183/MBU/06/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danareksa tertanggal 3 Juni 2021.
Chris meraih gelar Bachelor of Business Administration dengan jurusan Economics dari Flagler College, Florida, USA dan Master of Financial Management dari Australian National University di Canberra, Australia. Chris memulai karirnya di FX dan Bond Market dari beberapa perusahaan di Indonesia dan Singapura, antara lain PT Sigma Batara, Bear Stearns Asia (USA & Hong Kong) serta Barclays Capital (Hong Kong & Singapore). Setelah menekuni bidang FX dan Bond Market, Chris bergabung dengan Macquarie Bank di Singapura untuk fokus di area komoditi financing. Chris kemudian melanjutkan karirnya sebagai Executive Director di Goldman Sachs (Singapura) selama 7 tahun di bidang structurefinancing dan derivative.
Sebelum bergabung dengan PT Danareksa (Persero), Chris menjabat sebagai Director di Bank of America N.A sejak 2019-2021.
Menjabat sebagai Direktur Keuangan & Manajemen Risiko sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK – 323/MBU/10/2020 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi PT Danareksa (Persero) tertanggal 9 Oktober 2020.
Teguh merupakan seorang profesional di bidang perbankan dan pasar modal selama lebih dari 25 tahun. Dalam perjalanan karirnya, beliau dipercaya sebagai Senior Executive Director – Head of Investment Banking PT Mandiri Sekuritas (Januari 2018-Agustus 2020), Executive Director – Head of Structured Finance & Investment Banking PT Mandiri Sekuritas (Januari 2012-Januari 2018), Executive Vice President – Head of Asset Recovery (June 2009-December 2011), Founding Partner PT Triventure Investments Group (Juni 2007-Juni 2009), Senior Vice President – Investment Banking PT Namalatu Cakrawala Securities (Maret 2003-April 2007), Investment Banking Director PT Danareksa Sekuritas (Oktober 1998-Oktober 2002), Senior Associate – Fixed Income Research PT Danareksa Sekuritas (Januari 1997-September 1998), Assistant Manager – Equity Research PT Inter Pasific Securities (September 1994-Agustus 1995), dan Assistant Manager – International Banking Division PT Bank Niaga Tbk (Januari 1992-Agustus 1994). Sebelum menduduki posisinya di PT Danareksa (Persero), Teguh dipercaya sebagai Direktur Keuangan dan Dukungan Kerja di PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2019-2020).
Teguh menyelesaikan pendidikan jenjang Magister di Warwick Business School, The University of Warwick, Coventry, United Kingdom dengan gelar Masters of Business Administration dan jenjang Sarjana di Universitas Katolik Parahyangan Bandung pada Fakultas Arsitektur
Menjabat sebagai Direktur SDM & Hukum sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK – 323/MBU/10/2020 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi PT Danareksa (Persero) tertanggal 9 Oktober 2020.
Sebelumnya, R. Muhammad Irwan menempuh pendidikan Sarjana S1 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta (1994) lalu menempuh pendidikan Magister Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta (2002), dan menempuh pendidikan Magister Manajemen di Universitas Prasetiya Mulya, Jakarta (2017).
Karir beliau diawali sebagai Legal Officer di PT Kliring Deposit Efek Indonesia (1994-1996). Sebagai Vice President Legal, Corporate Communication and General Affairs di PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2004-2009). Sebagai Executive Vice President, Legal, Compliance and Corporate Secretary di PT Mandiri Sekuritas (2009-2013). Sebagai Managing Director, Legal, Compliance, Human Resource and Corporate Secretary PT Maybank Kim Eng Securities (2013-2014). Sebagai Director, Operation, Finance & Accounting, IT, Risk Management, Legal di PT CIMB Securities Indonesia (2014-2017). Sebagai Senior Vice President, Portfolio Management and Advisory PT Danareksa (Persero) (2018). Setelah itu, beliau melanjutkan karirnya dengan menjabat sebagai Managing Director, Operation, Finance & Accounting, IT, and HR PT Danareksa Sekuritas (2018-2019).
Sebelum bergabung kembali dengan PT Danareksa (Persero), Irwan dipercaya sebagai Direktur Hukum dan SDM di PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (Agustus 2020-Oktober 2020).
Antivirus totally free programs can offer good proper protection, but they aren’t pretty much all created equal. i loved this Many are ad-supported, and others obtain information about users without asking. Similarly, numerous free goods are just totally free trials, which will automatically charge you for a registration after thirty days. Therefore , these types […]
Antivirus totally free programs can offer good proper protection, but they aren't pretty much all created equal. i loved this Many are ad-supported, and others obtain information about users without asking. Similarly, numerous free goods are just totally free trials, which will automatically charge you for a registration after thirty days. Therefore , these types of programs are not as successful as their commercial counterparts. To learn if absolutely free antivirus is right for your system, read our article. When free ant-virus applications don't cost much, you have to remember that level of privacy and reliability are important. Companies are able to keep track of your surfing around habits to serve you unique advertisements based on your pursuits. These companies work with browser trackers to collect this info, and these types of programs could make your device slower and more insecure. In order to avoid this, you should download antivirus totally free for Glass windows PCs. These programs may help prevent harmful ads coming from loading on your personal computer, and protect you from new threats. Another good cost-free antivirus program is the Adaware Antivirus No cost software, which is produced by Lavasoft. Adaware gives dozens of features compared to no cost antivirus courses and can be a superb starting point. It does not offer complete anti-malware security, but it can be quite a great starting point if you're searching for a free antivirus security software program. The downside of this software is the insufficient anti-malware safety, as well as the limited availablility of devices it might protect.
ALAMAT PT Danareksa (Persero)
Kantor Pusat PT Danareksa (Persero) Jl Medan Merdeka Selatan 14, Jakarta 10110